Sabtu, 12 Desember 2009

TULI SENSORINEURAL

Tuli sensorineural disebabkan oleh kelainan atau kerusakan pada koklea (rumah siput), saraf pendengaran dan batang otak sehingga bunyi tidak dapat diproses sebagaimana mestinya. Perlu diketahui bahwa untuk mendengar dan mengerti suatu bunyi diperlukan suatu proses penghantaran, pengolahan di telinga dalam, dan dilanjutkan dengan interpretasi bunyi (di otak). Kadang dijumpai suatu kasus fungsi penghantaran dan pengolahan baik, namun karena ada gangguan di otak, maka bunyi tidak dapat diartikan.

Tuli sensorineural biasanya timbul sejak lahir dan dapat mengenai satu telinga atau kedua telinga. Ketajaman pendengaran tidak selalu sama pada kedua telinga. Sangatlah penting untuk memeriksa ketajaman pendengaran di kedua telinga secara terpisah. Bila ada perbedaan ketajaman pendengaran yang terlalu signifikan pada kedua telinga, test pendengaran mungkin akan memberikan hasil yang membingungkan. Bila diperkirakan bahwa ada perbedaan antara kedua telinga, maka “telinga yang lebih baik” harus diberikan dengan memberikan bunyi yang keras. Tindakan ini disebut masking. Bila ini tidak dilakukan, maka gelombang suara yang masuk ke telinga lebih buruk akan dihantar melalui tulang tengkorak dan diterima oleh telinga yang sehat. Orang tersebut tidak akan menyadari perjalanan gelombang suara dan dapat merespon seakan-akan dia mendengar suara dengan jelas pada telinga yang buruk. Hal ini dapat memberi hasil yang membingungkan.

Untuk mengetahui penyebab tuli sensorineural itu sulit karena hampir 50% penyebab dari tuli saraf sejak lahir tidak diketahui dengan pasti. Pada bayi yang berusia 0-28 hari ada beberapa faktor resiko yang dicurigai sebagai gangguan pendengaran. Meskipun demikian, hasil dari beberapa penelitian terhadap bayi yang mempunyai faktor resiko hanya sekitar 40-50% saja yang mengalami ketulian.

Tuli sensorineural dapat timbul pada satu atau kedua telinga sejak lahir sampai lanjut usia. Ada berbagai penyebab tuli ini dan beberapa diantaranya yang sering ditentukan akan dibicarakan di sini. Faktor-faktor resiko tinggi yang penyebab tuli sensorineural yaitu:
1.Tuli Bawaan (Genetik).
2.Tuli Rubella.
3.Tuli dan Kelahiran Prematur
4.Tuli Ototosik.

Berbagai sumber

1 komentar:

Unknown mengatakan...

nice postingan, visit here for information all about aceh , saleum aneuk nanggroe
tuli sensorineural

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost Coupons